Musim Tanam, Pupuk Subsidi Jangan Hilang
TANJUNG KEMUNING – Musim tanam akhir kali ini, petani sawah masih dihantui rasa takut hilangnya pupuk subsidi di agen penyalur. Persoalan pupuk subsidi seakan tidak dapat diatasi dengan baik. Sebab, hampir setiap musim tanam tiba, pupuk subsidi sulit diperoleh. Padahal, petani sangat terbantu dengan adanya pupuk subsidi yang disediakan oleh pemerintah. Namun, saying kerap kali dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman kelapa sawit oleh petani berkantong tebal. Sedangkan, petani sawah yang hanya membutuhkan satu hingga dua karung pupuk jarang kebagian. Pada akhirnya, petani sawah harus menggunakan pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal. “Pupuk nonsubsidi harganya jauh lebih mahal. Namun, keterpaksaan karena kebutuhan, petani tetap membeli. Sementara subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kecil justru menghilang saat dibutuhkan,” ujar Sarman (53) petani sawah asal Desa Padang Kedondong Kecamatan Tanjung Kemuning, Kamis (12/11). Dikatakan Sarman, hal seperti sudaah biasa terjadi. Bahkan, setiap tahun terjadi kelangkaan pupuk subsidi. Petani sawah terpaksa mengeluarkan biaya lebih besar untuk mendapat pupuk yang dibutuhkan. Bukan hanya harganya mahal, namun petani juga kerap dibebani biaya ongkos. Sebab, membeli pupuk nonsubsidi diluar daerah. Penertiban atau pengawasan terhadap penyaluran pupuk subsidi dirasa masyarakat masih sangat longgar. Sehingga, pupuk sibsidi sangat cepat keluar gudang agen. Bahkan, ada yang baru masuk sore hari, kemudian keesokannya sudah ludes tak bersisa. Hal seperti inilah yang membuat petani merasa dianak tirikan. Karena jarang mendapat haknya. “Pengawasan terhadap pupuk subsidi hendaknya dilakukan secara maksimal. Dengan demikian, menjamin ketersediaan kebutuhan petani sawah dalam mendapat kebutuhan pupuk,” pungkasnya.(xst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: